Kapan Kejayaan Bulutangkis Indonesia Kembali?
Dari awal menyaksikan kejuaraan ini, harapan akan prestasi pebulutangkis kita yang lebih baik tetap ada, walaupun rasa pesimistis tetap saja terus menyentil dengan nyaringnya.
.
Rindu rasanya menyaksikan tatapan kagum dari tim lawan sesaat setelah tim kita memenangi pertandingan. Rindu juga mendengar kembali lagu Indonesia Raya bergema memenuhi stadion saat piala emas diserahkan. Terakhir lagu ini berkumandang saat pasangan Hendra Setiawan –Markis Kido (yang didaulat sebagai pasangan nomor 1 dunia) menang pada Olimpiade Beijing tahun lalu. Bulu Tangkis Indoensia seolah bangkit sejenak, tapi setelah itu tidur kembali. Pulassssss.
Menyaksikan Sudirman Cup kemarin sepertinya hanya untuk menyaksikan kekalahan demi kekalahan tim Merah Putih kita. Partai demi partai berlalu dengan memprihatinkan.
Harapan demi harapan satu persatu pupus. Bahkan harapan terakhir juga kandas ketika pasangan Hendra Setiawan dan Muhammad Ahsan di mana kita dengan begitu mudahnya dikalahkan.
Berbagai analisis pun muncul mengapa hal ini terjadi, mengapa sepertinya pebulutangkis kita tak punya daya menghadapi lawan-lawannya, ya karena kita menurunkan pemain muda lah, tidak siap secara mental lah, ketiadaan Markis Kido lah, postur tubuh pemain kita yang kurang proporsional lah....bla…bla…bla…
Kesiapan kita mungkin memang jauh berbeda dengan para pemain Korea, juga pemain China yang akhirnya berhasil memboyong Piala Sudirman yang berlapis emas 22 karat itu untuk ketujuh kalinya.
Memang tim Merah Putih kita tidak kalah telak, mereka toh telah menunjukkan semangat tanding yang luar biasa. Betapa nasionalisme itu begitu kuat, gegap gempita para supporter di tribun pun juga tidak kurang, namun sekali lagi keberuntungan belum berpihak pada kita.
Mungkin kita masih perlu banyak belajar…
BATMINTON IS THE BESS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar